Jumat, 28 November 2014

Arigatou gozaimasu sensei :)

Hari ini, ama mau berbagi cerita lagi. Kali ini tentang hadiah dari sensei. Mau tau? baca nih..

Jum’at pagi, seperti biasa di SMK Ma’arif Nu Bobotsari Tahlil-an selalu dilaksanakan sebelum masuk pelajaran. Halaman depan kantor dipenuhi beribu-ribu siswa, ngga Cuma di situ si.. di mushola juga penuh, apalagi di depan kelas TKR sama di tangga, sudah berjejer sesak para bidadari Ma’arif deh pokoknya.. hehe (termasuk saya ini) hehehe

Setelah acara selesai, beberapa pengumuman pun diumumkan kepada para siswa. Kami sebagai siswa yang baik, pastinya mendengarkan beliau Ibu Kita.. Bu Sulasmi.. yang dengan semangatnya menyampaikan sederet informasi tentang ujian semester, pkl, kunjungan industry (KI), lomba porsema, ehh ujian nasional juga loh. Oke, semua acara pagi ini clear dengan baik. Tinggal masuk kelas, yuk capcuss…

Sabtu, 22 November 2014

Alhamdulillah.. Juara 3

Setelah posting puisi untuk Ulang Tahun Mama kemarin, kali ini aku akan sedikit berbagi cerita tentang Kebrhasilanku meraih juara 3 dalam Lomba Surat untuk Bupati Purbalingga. Dan keberhasilan atas lomba tersebut ku persembahkan untuk mama, ya inilah hadiah ulang tahun untuk mamaku tercinta. Semoga mama senang. Dan inilah ceritaku.. yuk monggo diwaos (silahkan dibaca)>>>Sabtu, 22 November 2014Alhamdulillah, akhirnya hari yang ku tunggu-tunggu datang juga. hari ini adalah Pengumuman pemenang Lomba Surat untuk Bupati Purbalingga. Dan harapan besar ada padaku.Pagi hari, pada jam pelajaran ke-3, tepatnya pelajaran KIMIA. Bersama guru yang cantik tapi sedikit garang, Bu Wiwit pastinya. Nggak tau kenapa, waktu dijelasin sama bu guru, mataku nggak bisa diajak kompromi. ngantuk banget........ :DDan disaat-saat itu, datanglah cewek kembar anak kelas 2, kalo nggak salah Vena namanya. Kalo salah berarti Veni. Upz! aku bener-bener nggak bisa beda'in wajah mereka. Soalnya plek-njiplek. Ibarat pinang dibelah 2. ahihihii. :pYaudah, kembali lagi ke Laptop!"Permisi bu, mau panggil ka Rahma, suruh ketemu sama Pak Aris!" katanya, kemudian berlalu pergi..DEG!!Hatiku berdebar tak menentu. tadinya lagi ngantuk banget, sekarang nggak babar blass. Kenapa ini? Emangnya aku punya masalah sama Pak Aris, kayaknya selama ini aku bayar SPP-nya rajin deh, ehm apa jangan-jangan....Upz! ya, aku tersadar dari kebingungan ini. Langsung aku cap cuzz pergi menemui Pak Aris, dengan hati yang berat.Eitz… aku lupa.. hasduknya.. hasduknya ketinggalan di kursi. Soalnya tadi gerah si, jadi aku lepas deh, terus aku taruh di kursi.. ehmm sebentar, aku ingat-ingat dulu, tadi abis ngapain ya? Oya.. tadi kan aku abis ke pondok, ambil fotocopy-an KIMIA. Pantes aja gerah.. secara bro! begitu banyak anak tangga yang harus aku lalaui… emang berapa? Pasti nanya gitu.. “ratusan” hehe…Segera ku sambar hasduk yang bertengger manis di kursi. Lalu keluar berjalan sedikit berlari. Baru 5 langkah dari pintu kelas, sudah ku lihat pak Aris di bawah atau lebih tepatnya di depan Lab.Multimedia. Tadinya si.. aku nyari si Vena… eh Veni ding, aaahh! Nggak tau namanya.. yang jelas cewek kembar. Bermaksud mau nanya.. adapa si.. sampe-sampe aku dipanggil pak Aris? Tapi.. si dianya sudah ngga ada.. aku hanya bisa berkata “ya sudahlah” lanjut..
Eeeeehh.. tunggu sebentar, stop!! stop!! stop!!Adapa? Di sebelahku ada cermin nih.. asyik kebetulan ni.. bisa ngaca dulu. Biar masang hasduknya rapi gitu.. dan yapz! Dalam sekejap.. semua udah ready.. udah cantik.. (emang udah cantik dari sononya si..) hahaha!Aku berbalik badan. Seketika itu aku melongo :O o’ow.. kemana perginya pak Aris ya? Waduh jadi makin deg-deg-an nih.. kenapa jadi petak umpet gini ya?Dan aku pun langsung menuju TU. Kemana lagi? Pasti pak Aris di sana. Yapz, ku menyusuri anak tangga yang lumayan banyak dengan cepat dan hati yang berat.
Deg-deg-an-nya tuh di sini... (sambil nunjuk ke dada) aku masih penasaran… adapa sebenarnya..Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya aku berdo’a. semoga pengumuman lombanya cepat ku dengar. Dan semoga aku berhasil meraih juara. Amin..Sampai di TU, “Permisi, saya Rahma Setiyaningsih pak. Adapa ya kok saya dipanggil?” kataku sopan, setelah berada di depan meja kerja pak Aris. “Iya.. saya sudah tau kamu Rahma, nanti dulu ya mba, saya masih ada urusan..” suaranya menggelegar.. memecahkan suasana hati dan hayalanku. Membuat detak jantungku semakin tak beraturan. Dan alhasil, tanganku pun mulai dingin.. Ah, kenapa aku begitu yakin, kalau aku bakal berhasil meraih juara? Tapi tetap saja.. ada kecemasan yang mengelabuhi hatiku. Lawanku kan banyak.. ngga Cuma dari sini.. malah dari berbagai sekolah di penjuru Purbalingga. Semoga aku mendapat keberhasilan ya Alloh..Selang beberapa menit, akhirnya pak Aris memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tak sempat aku lontarkan padanya. Beliau menunjukan sms dari pak Bangkit Wusmo, yang katanya salah satu panitia dalam Lomba Surat untuk Bupati Purbalingga. Dan Alhamdulillah.. aku melihat dengan mata kepalaku sendiri sms itu, terpampang sebuah nama yang tak asing bagiku. Juara III diraih oleh Rahma Setiyaningsih dari SMK Ma’arif Nu Bobotsari. Alhamdulillah.. tak henti-hentinya aku mengucap lafal itu.. hatiku bahagia… Alloh mendengar do’a-ku. Thank’s God.. bahkan aku sampai kehabisan kata-kata untuk mengekspresikannya.. yang aku tahu aku sangat bersyukur atas keberhasilan itu. Akhirnya aku bisa mengharumkan nama baik SMK Ma’arif Nu Bobotsari. Ya walaupun aku bukan sang juara pertama.. tapi setidaknya kerja kerasku selama ini membuahkan hasil yang baik.. yang membuat hatiku bahagia. :)Baca Surat untuk Bupati dihttp://amakodok.blogspot.com/2014/11/surat-untuk-bupati.html

Minggu, 16 November 2014

Surat Untuk Bupati

Purbalingga, 08 November 2014
Kepada Yang Terhormat
Bupati Purbalingga
Bapak Sukento Ridho Marhaendrianto
Di  tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
            Teriring saya mengucapkan salam untuk bapak Bupati, semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dalam setiap langkah perjuangan bapak.
            Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada bapak, yang telah sedia membaca surat kecil dari saya. Mungkin bapak bertanya-tanya siapa pengirim surat ini. Baiklah izinkan saya memperkenalkan diri sebelum bapak terhanyut jauh dalam surat kecil saya ini.
            Nama saya Rahma Setiyaningsih sekarang saya menginjak usia 16 tahun, seorang siswi dan sekaligus santri di SMK Ma’arif Nu Bobotsari & Pondok Pesantren Ulul Albab Bobotsari. Saya duduk di kelas XII Multimedia, yang artinya dalam waktu dekat ini saya akan menghadapi Ujian Nasional Tahun ajaran 2014/2015, semoga bapak sudi mendo’akan saya dalam menghadapi Ujian Nasional nanti. Amin. Keseharian saya di sini yaitu belajar. Mulai dari pagi, saya menuntut ilmu di SMK Ma’arif Nu Bobotsari dengan suka cita demi masa depan saya yang lebih cerah. Setelah selesai belajar formal, disore hari, malam dan sampai ba’da sholat shubuh saya mengukir ilmu di kitab-kitab kuning yang saya miliki, seperti kitab Ta’lim Muta’alim, Bidayatul Hidayah, Jurumiyah, Al-Imrithi, Al-Ibriz,TaisirulKholak, Tijan Durori dan kitab lainnya lagi. Mungkin bapak lebih tahu tentang isi dari kitab-kitab tersebut dibanding saya yang baru belajar kemarin. Saya tinggal di sebuah desa bernama Karangasem yang kaya akan sumber daya alam, seperti pohon kelapa yang banyak tumbuh di tanah subur Karangasem, begitu juga dengan pohon melinjo, pohon manggis, pohon dukuh, pohon albasia, pohon cengkeh dan kapol laga. Produksi terbanyak dari desa saya adalah emping melinjo, apakah bapak tahu? Saya lahir dari rahim seorang ibu yang bernama Usriyah, dan ayah saya seorang petani bernama Jaridin. Alhadmulillah saya memiliki banyak saudara, saya adalah anak ke-3 dari 6 bersaudara. Dari sekian banyak saudara, hanya saya yang baru pernah mengenyam pendidikan sampai jenjang SMK karena terhitung keluarga saya kurang mampu. Saya sangat bersyukur bisa sekolah di SMK Ma’arif Nu Bobotsari sampai sekarang dan karena kesenangan saya dalam hal menulislah yang akhirnya membawa saya untuk mengikuti Lomba Surat Untuk Bupati. Dalam kesempatan emas ini, saya akan menyampaikan sedikit harapan dan keinginan saya untuk Kota Purbalingga agar menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera.
            Perkenankanlah saya mengutarakan isi hati saya dalam surat kecil ini, bapak Sukento saya sangat bangga kepada bapak. Kepribadian luhur dan Prestasi cemerlang bapak yang mencerminkan bahwa bapak adalah pemimpin yang bijaksana. Dan semangat anda dalam memimpin masyarakat Purbalingga agar menjadi kota yang maju dan sejahtera. Seperti kata Bung Karno “Berikan saya 1.000 pemuda, maka saya akan mengubah dunia lebih baik” semoga perkataan Bung Karno dapat terwujud dengan semangat bapak dalam membangun Kabupaten Purbalingga.
            Pak Sukento, sebenarnya saya ingin Perpustakaan di Purbalingga digalakan lagi. Karena saya dan teman-teman sangat gemar membaca buku. Dari membaca buku kita mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan. Seperti yang dikatakan oleh guru saya, “Buku adalah jendela dunia” memang betul. Buku menjadi distributor ilmu, tinggal kita mau atau tidak dalam memanfaatkan buku tersebut. Saya ingin program Perpustakaan Keliling di desa-desa terpencil ada. Agar masyarakat juga bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan, tidak hanya mereka yang berstatus ekonomi tinggi. Bapak bupati, alangkah indahnya jika semua orang gemar membaca bukan? Masyarakat akan memiliki wawasan yang luas, dan bukan hanya sebatas tahu. Karena pada kenyataannya, masyarakat kecil lebih memilih untuk mengenyangkan perutnya dibanding untuk membeli buku. Itu karena mereka tidak memiliki uang lebih untuk membeli buku. Baik itu buku Pengetahuan buku Sains, buku Psikologi dan buku yang lain. Keterbatasan itulah yang mengambat kemajuan Negara kita. Maka dari itu saya mengharapkan adanya Program Perpustakaan Keliling di desa-desa.
            Pak Sukento, anda tahu Rembang? tepatnya di desa Tanalum terdapat sebuah Waterfall atau dalam bahasa jawanya yaitu Curug. Curug Kali Karang termasuk salah satu obyek wisata alam yang sangat asri. Keindahannya pun sangat memukau, jadi tak jarang orang sekitar beramai-ramai menuju ke Curug Kali Karang. Namun yang sangat disayangkan adalah tempatnya kurang memadai. Jalan yang dilaluipun lumayan sulit. Alangkah lebih baik jika jalannya diperbaiki agar banyak pengunjung yang datang. Dan tolong dibuatkan bangunan yang layak untuk para pedagang. Karena yang saya tahu mereka para pedagang hanya berlindung disebuah gubug. Betapa bahayanya bukan? Jika terjadi sesuatu yang membahayakan. Maka dari itu, saya harap Pak Sukento dapat membantu memperbaiki salah satu obyek wisata yang kurang diperhatikan itu.
            Bapak Bupati yang saya banggakan,                              
Sekarang ini polusi udara semakin tinggi. Begitu banyak kendaraan di Kabupaten kita yang mengakibatkan terjadinya Global Warming. Menurut saya Penanaman 1000 pohon merupakan salah satu usaha baik untuk mengurangi dampak global warming yang mengakibatkan produksi oksigen di dunia semakin berkurang karena atmosfer yang bercampur emisi karbon telah mengikat oksigen. Selain mengurangi dampak global warming, penanaman 1000 pohon juga mempunyai tujuan dapat mencegah terjadinya banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya menanam pohon.
Menanam pohon mempunyai berbagai manfaat antara lain :
1.      Dengan menanam 1 pohon dapat menghasilkan 1,2 kg oksigen/hari.
2.      Menanam 3 pohon di sekitar rumah mampu menghemat biaya AC hingga 50%
3.      Pohon dapat menurunkan partikel debu. Menurut pengamatan Bianpoem (1997) pohon dengan luas 300x400 m² dapat menurunkan kadar partikel debu dari 7.000 partikel/liter menjadi 4.000 partikel/liter.
4.      Pohon juga mencegah efek rumah kaca. Pohon mencegahnya dengan mengganti 3,7  ton CO² menjadi 2 ton O²
5.      Pohon juga mencegah hujan asam yang disebabkan gas CO² yang dihasilkan pabrik. Pohon akan menyerap gas tersebut dan mengubahnya menjadi O²
6.      Selain itu, dengan menanam pohon kelestarian lingkungan terjaga dan dapat membuat Purbalingga menjadi lebih segar.
Adapun tanaman yang pantas untuk ditanam seperti  pohon trembesi yang mempunyai daya serap CO² tertinggi dari pohon lainnya.
Menurut pandangan islam, menanam pohon merupakan kegiatan beramal sholeh. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya yang berbunyi :
ﺼﺪﻘﺔ ﺒﻬﻴﻤﺔ ﺍﻻ ﻜﺎﻦ ﻟﻪ ﺒﻪ ﻤﻨﻪ ﻄﻴﺮ ﺍﻮ ﺍﻨﺴﺎﻦ ﺍﻮ ﻴﺰﺮﻉ ﺰﺮﻋﺎ ﻔﻴﺄﻜﻞ ﻤﺎ ﻤﻦ ﻤﺴﻟﻢ ﻴﻐﺮﺲ ﻏﺮﺴﺎ              
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya.” [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab AL-Muzaro'ah (2320), dan Muslim dalam Kitab Al-Musaqoh (3950)]
Jadi, setiap muslim yang menanam tanaman apapun tak akan pernah rugi di sisi Allah SWT. Sebab tanaman tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapapun. Jika tanaman yang kita tanam diambil oleh orang lain, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.
            Bapak Sukento yang saya cintai,
Saya mengharapkan penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan di sekitar alun-alun kota namun di jalan-jalan desa, pinggir jalan raya. Saya juga mengharap agar Bapak melakukan penyuluhan dan mengajak seluruh lapisan masyarakat Purbalingga terutama para siswa-siswi generasi muda di setiap sekolah di Kabupaten Purbalingga. Semoga dengan seperti itu Purbalingga akan menjadi Kota yang lebih asri, makmur dan sejahtera.
Demikian surat dari saya, apabila ada kesalahan dalam kata saya mohon ma’af yang stulus-tulusnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hormat Saya,


Rahma Setiyaningsih