Sabtu, 19 September 2015

Hijrahku ke Purwokerto Part 2

Selamat pagi! Happy weekend guys.. Kembali lagi, Ama si putri kodok muncul di blog usang ini hehehe. oke, sesuai judulnya, kisah Hijrahku ke Purwokerto kini bersambung lagi. sebenernya belum kelar kisahnya, tapi daripada menjamur di notebook kan kasiaaaan. yaudah, Ama posting ajaaa. yukk cap cuss!
~Lanjutan....



Aku mencoba mencari tahu bagaimana cara memperbaikinya. Akhirnya aku mendapatkan informasi, jika ada kesalahan bisa meminta perbaikan dengan kirim email ke span-ptkin.
Ya, pak Rizki pun mengirim email perbaikan. Hari berganti hari, hingga 7 hari sudah ku menunggu balasan email dari span-ptkin. Namun, tiada hasil dari sebuah penantian ku itu. Dengan niat yang bulat, ku putuskan untuk tetap mendaftar dengan nilai yang masih salah. Aku pasrah. Jika ini adalah rezekiku, pasti Alloh akan memberikannya kepadaku. Aku percaya itu. Dan aku ingat betul waktu itu, semua santri Ponpes Ulul Albab mengikuti ziarah walisanga yang dilaksanakan 5 hari berturut-turut. Aku pun mengikuti acara itu dengan senang hati. Di tengah perjalananku, hatiku berubah gundah seketika. Kenapa? Karena aku belum mengirim data pendaftaran ke span-ptkin. Ya Allah.. lalainya diriku ini? Apa yang harus ku lakukan sekarang?
Ini adalah hari terakhir pendaftaran span-ptkin. Segera ku ambil hape nokia milik kakakku, yang sengaja ku bawa ziarah, lalu aku log in facebook dan mengirim pesan kepada pak Rizki. Pak, tolong data pendaftaran span ptkin saya dikirim, hari ini terakhir pendaftaran soalnya. Beliau membalas “OK” tak lama kemudian sebuah pesan masuk lagi  Rahma, data sudah dikirim, kartu span ptkinnya download sendiri ya.. Alhamdulillah.. ucap bibirku pelan, akhirnya hatiku kini tenang. Tinggal menunggu hasilnya. Beberapa hari setelah ziarah, aku menunggu hasil pengumuman span-ptkin dan sekaligus pengumuman ujian nasional. Doa tak pernah lupa ku panjatkan kepadaNYA di sepertiga malam. Berharap pengumuman keduanya membawa kabar baik. Di sela-sela penantianku tentang pengumuman span-ptkin dan ujian nasional itu, aku memutuskan untuk mendaftar UM (Ujian Masuk) PTKIN. Agak beda dengan SPAN-PTKIN, jika span-ptkin menggunakan nilai raport dan prestasi, UM PTKIN itu harus mengikuti ujian terlebih dahulu. Biayanya pun berbeda, jika span-ptkin itu gratis, um ptkin membayar Rp.100.000 ke Bank Mandiri. Alasanku mengapa mendaftarkan diri ke UM PTKIN adalah agar aku tidak kehilangan kesempatan, seandainya SPAN-PTKIN tidak lulus setidaknya aku masih bisa ikut jalur UM PTKIN. Dengan sisa uang saku ziarah yang ku kumpulkan, aku membayar ke Bank Mandiri terdekat di Bobotsari. Setelah membayar, aku mendapatkan ID dan Passwordnya. Tak piker panjang lagi, aku langsung mengunjungi alamat umptkin.ac.id untuk mengisi formulir. Langkahnya hampir sama dengan SPAN-PTKIN. Jadi, tidak terlalu repot untuk mengurusnya. Beberapa hari kemudian, akhirnya tibalah saatnya pengumuman ujian nasional di sekolahku, tepatnya pada hari Jum’at 15 Mei 2015. Pengumuman yang selama ini ku tunggu-tunggu dan moment yang akan menyenangkan hati tentunya. Namun Tuhan berkata lain, di saat pengumuman yang sekaligus acara perpisahan sekolahku itu aku jatuh sakit. Kali ini aku tidak menceritakan mengapa aku jatuh sakit waktu itu, karena di postingan sebelumnya sudah ku ceritakan. Kalau ada yang belum pernah baca, kunjungi alamat ini yahttp://amakodok.blogspot.co.id/2015/06/hadiah-dari-mu.html 
singkat cerita, hari hariku kini seperti dulu lagi, yaitu menunggu. Menunggu hasil pengumuman span-ptkin yang sangat ku harapkan. Yang ku tahu, pengumuman baru akan diumumkan pada tanggal 25 Mei 2015. Hari itu, akhirnya tiba juga, pagi-pagi setelah sholat shubuh aku buru-buru meminjam hape kakakku. Ya, hape Samsung canggihnya yang bisa mengakses internet, tidak seperti hape jadulku. Berhubung di rumahku jaringan 3 susah, akhirnya aku menuju jendela depan hanya untuk mencari jaringan 3 agar aku bisa mengakses internet. Alhamdulillah.. walaupun harus extra sabar menunggu loading, aku berhasil masuk ke website span-ptkin.ac.id. Dziggg! Aku terkejut ketika ku melihat tulisan berwarna biru itu 
 Ya Rabb.. ternyata selama ini pengumuman yang ku tunggu-tunggu sudah keluar hasilnya. Bahkan bertepatan dengan pendaftaran UM PTKIN waktu itu. Lalu hatiku tak sabar membuka pengumuman antara diterima atau tidak. Setelah memasukkan nomor pendaftaran, ku tekan tombol “masuk” namun anehnya, yang muncul hanya nama dan nomor pendaftaranku saja. Dimana letak pengumumannya? Aku sempat panic, namun tetap berdoa kepadaNya. Hampir 5 kali aku log in, namun hasilnya masih sama tidak ada tulisan aku diterima atau tidaknya. Ya Allah, aku pasrahkan segala urusanku padaMU.. subhanalloh, saat aku tak sengaja menggeser layar sentuh hapenya ke kanan, ternyata aku menemui sebuah tulisan

 ”SELAMAT Anda diterima di Tadris Bahasa Inggris IAIN PURWOKERTO” Alhamdulillah, aku teramat senang sampai-sampai hampir loncat seketika itu. Lalu ku kabarkan pada mama, bapak, kaka, kalau aku diterima di Tadris Bahasa Inggris IAIN PURWOKERTO padahal nilaiku sempat salah, dan aku hampir lupa mengirim data pendaftaran kala itu. Aku bersyukur bisa diterima jalur prestasi, pendaftaran gratis dan tidak perlu mengikuti ujian. Suatu kebanggaan tersendiri untukku. 


............................................................Bersambung

0 comments:

Posting Komentar